Kamis, 03 November 2016

MAGNOLIOPHYTA Subkelas Magnoliidae dan Hamamelidae

MAGNOLIOPHYTA
Subkelas Magnoliidae dan Hamamelidae
I.                   TUJUAN
1.         Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khussnya subclassis Magnolidae dan subclassis Hamamelidae
2.         Membedakan ciri-ciri tumbuhan pada kelas-kelas yang termasuk pada Family-family yang ada dalam subclassis Magnolidae dan subclassis Hamamelidae

II.                DASAR TEORI
Subkelas Magnoliidae memiliki karakteristik yang sangat beragam. Misalnya habitusnya mulai dari pohon atau tumbuhan berkayu sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara sepal dan petal, ada juga yang bunganya tereduksi dan tidak memiliki perhiasan bunga. Akan tetapi subkelas Magnoliidae ini mempunyai beberapa karakteristik yang menunjukkan keprimitifan yaitu umumnya polanya termasuk uniaperture, gynoeciumnya apocarpus dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal. Subkelas Magnoliidae terdiri atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 spesies. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales, Piperales, Aristolochiales. Illiclales, Nymphales, Ranunculales, dan Papverales, tetapi hanya 4 ordo yang sering kita temui sehari-hari dan sebagian mempunyai nilai ekonomis. Ordo yang akan dibahas adalah Magnoliales yang akan diwakili oleh familia Magnoliaceae dan Annonaceae, ordo Laurales yang diwakili oleh familia Lauraceae, ordo Piperales diwakili oleh familia Piperaceae dan ordo Nymphales yang diwakili oleh Nymphaceae. (Campbell, 2008: 207-208)
Hammamelidae merupakan anak kelas yang terkecil dalam magnoliopsida. Muncul sekitar 100 juta tahun yang lalu pada periode kretasius bahwa yang ditandai oleh penyerbukan oleh angin dan bagian-bagian bunga yang tereduksi, sering uniseksual. Kecuali beberapa taksa dari bangsa urticales, kebanyakan bentuk hidupnya berupa tumbuhan berkayu, dan sering suku-sukunya memounyai jenis-jenis yang jumlahnya relative sedikit. Pada kelompok yang telah maju, bunganya tersusun dalam perbungaan spika. Perhiasan bunga tidak ada atau tidak terdeferensiasi, ovulnya tunggal. Dalam beberapa fase dari evolusinya, hamamelidae mulai menggunakan tannin sebagai senyawa kimia untuk pertahanan dari beberapa herbivore. Hamamelidae lebih kuno dari Dilleniidae dan Rosidae semua sangat bergantung pada tanin terhidrolisis. Family yang lebih maju dari kedua family tersebut membentuk pertahanan baru dengan berevolusi.Subclassis ini terdiri atas 11 ordo, 24 famili dan 3400 species.
1.       Ordo Hamamelidales
Memiliki beberapa famili diantaranya adalah Ceridiphyllaceae, Eupteliceae, Platanaceae dan Hammalidaceae. Yang akan dibahas dalam makalah ini hanya Hamamelidaceae.
a.          Hamamelidaceae (Rasamela/ kayu untuk bangunan)
Hamamelidaceae merupakan bangsa Hamamelidales, anak kelas Hamamelidae. Suku Hamamelidaceae berupa pohon atau perdu, umumnya terdapat diderah subtropics dan daerah temperature hangat terutama di Asia Timur.
Penyebaran dan habitat jenis ini menyebar mulai dari Himalaya menuju wilayah lembab di Myanmar hingga Semenanjung Malaysia, ke Sumatera dan Jawa. Di Jawa, jenis ini hanya tumbuh di wilayah barat dengan ketinggian 500-1.500 m dpl, di hutan bukit dan pegunungan lembab.
Pohon selalu hijau, tinggi dapat mencapai 40-60 m dengan tinggi bebas cabang 20-35 m, diameter hingga 80-150 cm. Kulit kayu halus, abu-abu, dan kayunya merah. Pohon yang masih muda bertajuk rapat dan berbentuk piramid, kemudian berangsur menjadi bulat setelah tua. Letak daun bergiliran, bentuknya lonjong, panjangnya 6 - 12 cm, dan lebarnya 2,5-5,5 cm, dengan tepi daun bergerigi halus. Bunga berkelamin satu. Bunga jantan dan betina terpisah pada pohon yang sama. Puncak pembuahan dan saat terbaik untuk pengumpulan benih adalah Agustus-Oktober. Vektor penyerbukan belum diketahui, tetapi diduga perantara penyerbukannya adalah angin, berdasarkan tinjauan bahwa bunga tidak memiliki kelopak dan mahkota, benang sari sangat berlimpah, dan kepala putiknya berupa “papila”.
Buah berdiameter 1,2-2,5 cm, berwarna coklat, seperti kapsul yang terdiri 4 ruang. Setiap ruang berisi 1-2 benih yang telah dibuahi. Selain benih yang dibuahi, dalam setiap ruang tersebut juga terdapat benih yang tidak dibuahi yang jumlahnya mencapai 35 butir. Benih pipih dan dikelilingi sayap yang berbau aromatik. Setiap kg benih terdiri 177.000 butir atau 75.000 benih/liter. Perkecambahannya epigeal.

2.      Ordo Urictales
Ordo urticales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan berbunga. Ordo ini meliputa terna, semak – semak maupun pohon – pohon dengan kebanyakan daun – daun tunggal yang tersebar dan mempunyai daun penumpu. Bunga kebanyakan berkelamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk terbatas, biasanya kecil – kecil, aktinomorf dengan tenda bunga yang berwarna hijau. Penyerbukan secara anemogami, pembuahan kalazogami atau bentuk – bentuk peralihan ke porogami. Buahnya buah keras atau buah batu.
Ordo urticales ini meliputi Famili Moraceae, Famili Cannabiaceae, dan Famili Urticaceae.
a.       Moraceae
Famili Moraceae termasuk pada ordo Urticales. Famili ini memiliki ciri, stipula besar, bunga bebentuk bongkol, cawan, piala. Selain itu, biasanya tumbuhan ini memiliki getah, contoh spesiesnya adalah Ficus benjamina(beringin), Ficus elastica, Artocarpus altilitis dan Artocarpus heterophyllus. ( Tjitrosoepomo, 2010: 25-28)     

                                                      
III.             ALAT dan BAHAN
A.    Bahan
1.      Annona squamosa ( sarikaya )
2.      Persea americana ( alpukat )
3.      Piper betle ( sirih )
4.      Nymphae nouchali ( teratai bunga putih )
5.      Cananga odorata


IV.             LANGKAH KERJA
1.      Diamati spesimen tumbuhan dari subkelas Magnolidae dan Hamamelidae, dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya.
2.      Diamati daunnya dalam hal filotaksis, pertulangan, bentuk, dan tepian daunnya.
3.      Diamati bunganya diamati dan dibandingkan, yaitu: komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga diamati, yaitu: Corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistilum.
5.       Digambar bagian-bagian tumbuhan, yaitu: percabangan tumbuhan, letak stipulanya, penampang memanjang bunga, stamen, dan pistilum serta diberi keterangannya.

VI.             HASIL PENGAMATAN
VII.          PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, telah dilakukan pengamatan spesimen dari divisi Magnoliphyta yakni,  Nymphaea stellata, Piper betle, Artocarpus heterophyll, Cananga odorata, Persea americana.
Pengamatan pertama yakni Nymphaea stellata (teratai bunga rose). Habitus teratai bunga ros adalah akuatik atau hidrofit karena tumbuhan ini hanya dapat hidup di air saja. Segi penampang batang berbentuk bulat dan termasuk monopodial karena batang utama terlihat dan tidak memiliki percabangan batang. Bentuk daunnya reniformes (bulat besar) berjumlah satu atau disebut daun tunggal yang langsung menjulur panjang dari batang utamanya. Daunnya terletak  aquitan dengan penampangnya.
Kingdom         : Plantae
divisi                : Magnoliophyta
classis              : Magnoliopsida
subclassis         : Magnolidae
ordo                 : Nymphaeales
family              : Nymphaeaceae
genus               : Nymphaea
spesies             : Nymphaea stellata
Nymphaea stellata  memiliki bunga majemuk dengan karangan bunga pediselus (tangkai dari satu bunga pada perbungaan), dan simetri bunga actinomorf yakni dapat dibagi oleh banyak bidang simetri. Mahkota atau corolla berwarna merah jambu berjumlah 23 dan kelopak berwarna hijau muda berjumlah 4. Perigonium tidak terdapat karena bisa dibedakan antara mahkota dan kelopak. Benang sari atau stamen letaknya epipetal, dimana stamen mengelilingi putik. Sedangkan letak pistilum (putik) hipoginus (berada ditengah bawah yang tak terlihat pangkal stamennya). Tipe ovariumya adalah sinkarpus yakni satu ovarium terdiri dari 2 atau lebih karpel. Bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam 1 individu pada perbungaan yang sama (monoeseus). Jika bunganya dipegang, tangan akan terasa gatal dan baunya tidak sedap. (Dasuki, 1992: 49-55).
Pengamatan kedua dilakukan pada spesies Sirih (Piper betle). Tumbuhan ini berhabitus liana, tanpa mempunyai organ khusus untuk memanjat. Bentuk caulisnya bulat dan termasuk tumbuhan rasemosa (monopodial).
                         Kingdom        : Plantae
                        Divisi              : Magnoliphyta
                        Classis            : Magnolipsida
 Subclassis      : Magnolidae
                        Ordo               : Piperales
                         Family            : Piperaceae
                         Genus             : Piper
 Spesies            : Piper betle
Bagian daun bentuk dan pangkalnya kordatus ialah berbentuk jantung, seperti segitiga dengan dasar yang membulat dengan pertulangan daun palmatilobus. Tepi daun bergelombang namun terlihat rata dari kejauhan dan ujung daun kuspidatus (meruncing pada bagian ujung saja). Pada bagian bawah daun terdapat daun penumpu yang disebut dengan stipula, inilah yang membedakan sirih dengan tumbuhan lain. Letak daun distikha (berseling).
Bunga sirih majemuk, berbentuk bulir, berkelamin satu dan ada pula berkelamin dua. Tangkai benang sari pendek, kepala sari kecil, dan bakal buah duduk. Kepala putik berwarna putih kekuning-kuningan, pendek, dan berjumlah dua sampai tiga. Buahnya buni, bertangkai pendek, panjang bulirnya antara 12-14 cm. Bulir yang masih muda berwarna kuning kehijauan dan bulir yang sudah tua warnanya hijau. Biji sirih kecil dan berwarna cokelat. 
Manfaat sirih bila dicampur jambe dan kapur digunakan untuk menyirih. Daun, akar, dan bijinya juga digunakan untuk obat. Daunnya digunakan untuk mengobati sakit perut, obat kumur, obat cacing, dan mengandung obat perangsang. Daunnya yang sudah direbus digunakan untuk mencuci luka memar dan dapat digunakan sebagai obat keputihan oleh para wanita. Sirih dapat digunakan sebagai bahan pestisida alternative karena bersifat sebagai fungisida dan bakterisida. Senyawa yang terkandung dalam tanaman ini antara lain profenil fenol, enzim diastase tannin, gula, amilum, enzim katalase, vitamin A, B, dan C, chaviol serta kavarol. Chaviol ini memberikan bau khas sirih dan memiliki daya pembunuh bakteri 5 kali dari phenol biasa.( alfatah .2013). 

Pengamatan ketiga dilakukan pada spesies nangka (Artocarpus heterophyllus). Nangka memiliki habitus pohon, Daun nangka tunggal, filotaksis tersebar, bentuk daun bulat telur terbalik hingga lonjong memanjang. Pertulangan daunnya menyirip, tepi daun sedikit undulates karena dari kejauhan terlihat seperti rata. Ujung daun kuspidatus dan pangkal daunnya petiolatus. Daun nangka yang masih muda biasanya terletak di atas dengan warna hijau muda. Sedangkan daun tuanya terletak dibawah daun yang muda dan berwarna hijau tua.
kingdom     : Plantae
divisi          : Magnoliphyta
class            : magnoliopsida
 ordo            : Urticales
falimy         : Moraceae
genus           : Artocarpus
 spesies         : Artocarpus heterophyll
Bunga nangka tunggal dengan perbungaan rasemosa (spadiks). Adapun simetri bunganya aktinomorf beraturan atau radial. Perbungaan nangka muncul pada ketiak daunnya (aksilar). Nangka tidak memiliki perhiasan bunga berupa mahkota dan kelopak.
Nangka memiliki brachtea yang terletak di batangnya. Bunganya moneseus. Alat kelamin jantan dan betina berada dalam satu pohon. Buah nangka sebenarnya adalah tangkai bunga yang tumbuh menebal, berdaging, dan bersatu dengan daun-daun bunga membentuk kulit buah. Daging buah nangka tebal dan berwarna kuning pucat, kuning kemerah-merahan, atau jingga. Buah nangka beraroma harum yang berasal dari kandungan senyawa etil butirat. (Irnaningtyas, 2011: 70-75).
Pengamatan keempat dilakukan pada alpukat. Habitus alpukat berupa pohon dengan tinggi bisa mencapai 20 meter, dan memliki percabangan banyak (simpodial). Daunnya tunggal berbentuk lonjong, lebar, agak tebal, berwarna hijau tua, letak daun tersebar, dengan pertulangan daun tidak sejajar. Tepi daunnya rata, ujung daun runcing, dan pangkal daun roduntatus.
Kingdom         : Plantae                     
Divisi               :Magnoliophyta         
Classis             : Magnolipsida
Subclassis        : Magnolidae
Ordo                : Laurales
Family              : Lauraceae     
Genus               : Persea
Spesies             Persea americana                                   
Manfaat buah alpukat selain untuk dimakan, dimanfaatkan juga sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, daunnya yang muda sebagai obat tradisional yakni obat batu ginjal dan rematik. . (Dasuki, 1992: 95-99)
Pengamatan kelima yakni kenanga (Cananga odorata). Habitus kenanga berupa perdu, percabangan smpodial, dan segi penampang bualat. Daun tunggal, filotaksis tersusu berselang-seling, bentuk daun seperti jantung (kordatus), pertulangan daun menyirip, tepi daun berbentuk keriting atau berombak, ujung daun berbentuk runcing berwarna hijau tua, dan pangkal daun berbentuk membulat.
Kingdom     : Plantae                     
                        Divisi           : Magnoliophyta
                        Classis         : Magnoliopsida
                        Subclassis     : Magnolidae
                        Ordo             : Magnoliales
                        Family          : Annonaceae
                        Genus           : Cananga
                        Spesies         : Cananga odorata
Bunga majemuk, pendek, serta menggantung. Bunga berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna kuning jika sudah tua. Perbungaan muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas (terminal) dengan susunan yang khas. Mahkota bunga berjumlah 6, berdaging, terlepas satu sama lain dan tersusun dalam lingkaran masing-masing berjumlah 3. Stamen banyak dan ruang tempat sari terdapat di ujung tangkai sari, berbentuk memanjang dan tertutup, serta berwarna cokelat muda.
Manfaat bunga kenanga dapat digunakan untuk perawatan tubuh karena aromanya yang harum. Dapat pula dijadikan untuk membuat parfum dan bahan kosmetik lainnya. Kenanga juga berkhasiat untuk obat pembersih sehabis melahirkan, obat sesak nafas dan bronchitis, serta obat malaria.   

VII.          KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.       Ciri-ciri khusus dari subkelas magnolidae adalah spesies yang memiliki bunga sempurna, seperti pada bunga kenanga (Cananga odorata).
2.       Adapun ciri-ciri khusus dari subkelas hamamelidae adalah pada buahnya atau bunganya tereduksi menjadi buah.
3.      Family moraceae yang diamati yaitu nangka yang memiliki cirri khusus yaitu pada hampir seluruh tubuhnya bergetah dan buahnya berduri. Bunganya termasuk dalam bunga majemuk, serta bunga berbentuk sangat kecil yang memepel pada bakal buahnya.
4.       Family piperaceae yaitu pada spesies sirih memiliki ciri khusus bunganya berupa bulir, dan memiliki habitus herbaseus.
5.      Teratai bercirikan khusus tidak memiliki akar tunggang, habitatnya merupakan akuatik, teratai termasuk ke dalam family nymphaeaceae.
6.      Family lauraceae memiliki buah yang ditutupi oleh daging buah yang tebal dan lembut.  Contohnya pada alpukat; alat kelamin dua dalam satu tumbuhan namun tidak dapat melakukan penyerbukan dengan sendirinya.
7.      Family magnolidae biasanya memiliki bunga, sempurna, perdu seperti pada bunga kenanga. Perhiasan bunganya memiliki 6 petal dan 3 cepal.





DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A. 2008. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung: Pusat Ilmu Hayati ITB
Irnaningtyas. 2011.Dunia Tumbuhan. Jakarta: Erlangga
Rahadian. 2010. Penuntun Agar Kamu Sehat. Jakarta: Dar Mizan
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. TAKSONOMI SPERMATOPHYTA. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Fajar, A.2012. http//www.biologi.blogspot.com diakses 15/04/2015 pukul 17.50 WIB






























Pertanyaan dan jawaban
1.      Tuliskan ciri-ciri  khusus tumbuhan yang termasuk pada divisi magnoliophyta?
Secara umum tumbuhan divisi Magnoliophyta dibungkus oleh daging atauberbiji tertutup dan memiliki bunga yang sejati.
2.      Jelaskan ciri-ciri khusus bunga yang terdapat pada Magnoliaceae?
Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini memperluas kemampuan evolusi dan ekologisnya sehingga membuatnya sangat sesuai untuk hidup di daratan. Stamen jauh lebih ringan dari pada organ dengan fungsi serupa pada tumbuhan berbiji terbuka. Stamen tellah berevolusi untuk dapat beradaptasi dengan penyerbuk dan untuk mencegah fertilisasi sendiri. Ukuran gametofit jantan dan betina sangat tereduksi.
3.      Ciri khusus apa yang secara morfologis dapat kita amati, menyebabkan tumbuhan-tumbuhan dimasukan kedalam family Piperaceae?
Piperaceae memiliki bunga yang berbulir.
4.      Kenapa Nymphae sp. dimasukan kedalam Magnoliophyta padahal tumbuhan ini tidak memiliki akar tunggang?
Karena Nymphae sp. memiliki bunga yang sejati
5.      Ciri khusus apa yang dimiliki Artocarpus heterophyllus dan Ficus elastica sehingga masuk kedalam family Moraceae?
Hampir semua tumbuhannya bergetah dan memiliki brachtea (pelindung buah).
6.      Bagaimana proses fertilisasi yang terjadi pada tumbuhan Magnoliophyta? Jelaskan dengan gambar kan.
Jawab : Proses menempelnya seruk sari (stamen paa kepala putik (stigma) dapat terjadi dengan bantuan angin, air, atau hewan-hewan penyerbuk (pollinator) contohnya lebah, kupu-kupu, kelelawar, dan lain-lain. Sel telur dan sperma menyatu. Setelah terjadi proses pembuahan yang menghasilkan zigot dan endosperma di dalam bakal biji, maka bakal biji tersebut akan berkembang menjadi biji, sedangkan bakal buah yang mengandung biji akan berkembang menjadi buah.    






1 komentar:

  1. Harrah's Reno Casino & Hotel - Mandara-Webster
    The Harrah's Reno Reno Hotel & Casino is located on a five-acre 보령 출장마사지 lake and part of an 군포 출장마사지 existing community, 의정부 출장안마 Mandara-Webster. The 계룡 출장안마 hotel 하남 출장안마 has a

    BalasHapus