MAGNOLIOPHYTA
Subkelas Magnoliidae dan Hamamelidae
I.
TUJUAN
1.
Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khussnya subclassis Magnolidae
dan subclassis Hamamelidae
2.
Membedakan ciri-ciri tumbuhan pada
kelas-kelas yang termasuk pada Family-family yang ada dalam subclassis
Magnolidae dan subclassis Hamamelidae
II.
DASAR TEORI
Subkelas
Magnoliidae memiliki karakteristik yang sangat beragam. Misalnya habitusnya
mulai dari pohon atau tumbuhan berkayu sampai herba. Perhiasan bunga ada yang
berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara sepal dan petal, ada juga
yang bunganya tereduksi dan tidak memiliki perhiasan bunga. Akan tetapi
subkelas Magnoliidae ini mempunyai beberapa karakteristik yang menunjukkan
keprimitifan yaitu umumnya polanya termasuk uniaperture, gynoeciumnya apocarpus
dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal. Subkelas
Magnoliidae terdiri atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000
spesies. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales, Piperales,
Aristolochiales. Illiclales, Nymphales, Ranunculales, dan Papverales, tetapi
hanya 4 ordo yang sering kita temui sehari-hari dan sebagian mempunyai nilai
ekonomis. Ordo yang akan dibahas adalah Magnoliales yang akan diwakili oleh
familia Magnoliaceae dan Annonaceae, ordo Laurales yang diwakili oleh familia
Lauraceae, ordo Piperales diwakili oleh familia Piperaceae dan ordo Nymphales
yang diwakili oleh Nymphaceae. (Campbell, 2008: 207-208)
Hammamelidae merupakan anak kelas yang terkecil dalam magnoliopsida.
Muncul sekitar 100 juta tahun yang lalu pada periode kretasius bahwa yang
ditandai oleh penyerbukan oleh angin dan bagian-bagian bunga yang tereduksi,
sering uniseksual. Kecuali beberapa taksa dari bangsa urticales, kebanyakan
bentuk hidupnya berupa tumbuhan berkayu, dan sering suku-sukunya memounyai
jenis-jenis yang jumlahnya relative sedikit. Pada kelompok yang telah maju,
bunganya tersusun dalam perbungaan spika. Perhiasan bunga tidak ada atau tidak
terdeferensiasi, ovulnya tunggal. Dalam beberapa fase dari evolusinya,
hamamelidae mulai menggunakan tannin sebagai senyawa kimia untuk pertahanan
dari beberapa herbivore. Hamamelidae lebih kuno dari Dilleniidae dan
Rosidae semua sangat bergantung pada tanin terhidrolisis. Family yang lebih maju
dari kedua family tersebut membentuk pertahanan baru dengan
berevolusi.Subclassis ini terdiri atas 11 ordo, 24 famili dan 3400 species.
1.
Ordo Hamamelidales
Memiliki beberapa famili diantaranya adalah
Ceridiphyllaceae, Eupteliceae, Platanaceae dan Hammalidaceae. Yang akan dibahas
dalam makalah ini hanya Hamamelidaceae.
a.
Hamamelidaceae (Rasamela/ kayu untuk
bangunan)
Hamamelidaceae merupakan bangsa Hamamelidales, anak kelas
Hamamelidae. Suku Hamamelidaceae berupa pohon atau perdu, umumnya terdapat diderah
subtropics dan daerah temperature hangat terutama di Asia Timur.
Penyebaran dan habitat jenis ini menyebar mulai dari
Himalaya menuju wilayah lembab di Myanmar hingga Semenanjung Malaysia, ke
Sumatera dan Jawa. Di Jawa, jenis ini hanya tumbuh di wilayah barat dengan
ketinggian 500-1.500 m dpl, di hutan bukit dan pegunungan lembab.
Pohon selalu hijau, tinggi dapat mencapai 40-60 m dengan
tinggi bebas cabang 20-35 m, diameter hingga 80-150 cm. Kulit kayu halus,
abu-abu, dan kayunya merah. Pohon yang masih muda bertajuk rapat dan berbentuk
piramid, kemudian berangsur menjadi bulat setelah tua. Letak daun bergiliran,
bentuknya lonjong, panjangnya 6 - 12 cm, dan lebarnya 2,5-5,5 cm, dengan tepi
daun bergerigi halus. Bunga berkelamin satu. Bunga jantan dan betina terpisah
pada pohon yang sama. Puncak pembuahan dan saat terbaik untuk pengumpulan benih
adalah Agustus-Oktober. Vektor penyerbukan belum diketahui, tetapi diduga
perantara penyerbukannya adalah angin, berdasarkan tinjauan bahwa bunga tidak
memiliki kelopak dan mahkota, benang sari sangat berlimpah, dan kepala putiknya
berupa “papila”.
Buah berdiameter 1,2-2,5 cm, berwarna coklat, seperti kapsul
yang terdiri 4 ruang. Setiap ruang berisi 1-2 benih yang telah dibuahi. Selain
benih yang dibuahi, dalam setiap ruang tersebut juga terdapat benih yang tidak
dibuahi yang jumlahnya mencapai 35 butir. Benih pipih dan dikelilingi sayap
yang berbau aromatik. Setiap kg benih terdiri 177.000 butir atau 75.000
benih/liter. Perkecambahannya epigeal.
2.
Ordo Urictales
Ordo urticales adalah salah satu bangsa/ordo anggota
tumbuhan berbunga. Ordo ini meliputa terna, semak – semak maupun pohon – pohon
dengan kebanyakan daun – daun tunggal yang tersebar dan mempunyai daun penumpu.
Bunga kebanyakan berkelamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk terbatas,
biasanya kecil – kecil, aktinomorf dengan tenda bunga yang berwarna
hijau. Penyerbukan secara anemogami, pembuahan kalazogami atau bentuk –
bentuk peralihan ke porogami. Buahnya buah keras atau buah batu.
Ordo
urticales ini meliputi Famili Moraceae, Famili Cannabiaceae, dan Famili
Urticaceae.
a.
Moraceae
Famili
Moraceae termasuk pada ordo Urticales. Famili ini memiliki ciri, stipula besar,
bunga bebentuk bongkol, cawan, piala. Selain itu, biasanya tumbuhan ini
memiliki getah, contoh spesiesnya adalah Ficus benjamina(beringin), Ficus
elastica, Artocarpus altilitis dan Artocarpus heterophyllus. (
Tjitrosoepomo, 2010: 25-28)
III.
ALAT dan BAHAN
A. Bahan
1. Annona squamosa ( sarikaya )
2. Persea americana ( alpukat )
3. Piper betle ( sirih )
4. Nymphae nouchali ( teratai bunga putih )
5. Cananga odorata
IV.
LANGKAH KERJA
1.
Diamati spesimen tumbuhan dari
subkelas Magnolidae dan Hamamelidae, dalam hal habitus, pola percabangan, dan
bentuk/segi penampang melintangnya.
2.
Diamati daunnya dalam hal
filotaksis, pertulangan, bentuk, dan tepian daunnya.
3.
Diamati bunganya diamati dan
dibandingkan, yaitu: komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.
Diamati perhiasan dan alat kelamin
bunga diamati, yaitu: Corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistilum.
5.
Digambar bagian-bagian tumbuhan,
yaitu: percabangan tumbuhan, letak stipulanya, penampang memanjang bunga,
stamen, dan pistilum serta diberi keterangannya.
VI.
HASIL
PENGAMATAN
VII.
PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, telah dilakukan
pengamatan spesimen dari divisi Magnoliphyta yakni, Nymphaea stellata, Piper betle, Artocarpus heterophyll, Cananga odorata
, Persea americana.


Kingdom
: Plantae
divisi
:
Magnoliophyta
classis
: Magnoliopsida
subclassis : Magnolidae
ordo
: Nymphaeales
family
: Nymphaeaceae
genus
: Nymphaea
spesies
: Nymphaea stellata
Nymphaea stellata memiliki bunga majemuk dengan
karangan bunga pediselus (tangkai dari satu bunga pada perbungaan), dan simetri
bunga actinomorf yakni dapat dibagi oleh banyak bidang simetri. Mahkota atau
corolla berwarna merah jambu berjumlah 23 dan kelopak berwarna hijau muda
berjumlah 4. Perigonium tidak terdapat karena bisa dibedakan antara mahkota dan
kelopak. Benang sari atau stamen letaknya epipetal, dimana stamen mengelilingi
putik. Sedangkan letak pistilum (putik) hipoginus (berada ditengah bawah yang
tak terlihat pangkal stamennya). Tipe ovariumya adalah sinkarpus yakni satu
ovarium terdiri dari 2 atau lebih karpel. Bunga jantan dan bunga betina
terdapat dalam 1 individu pada perbungaan yang sama (monoeseus). Jika bunganya
dipegang, tangan akan terasa gatal dan baunya tidak sedap. (Dasuki, 1992:
49-55).
Pengamatan kedua dilakukan pada spesies Sirih (Piper
betle). Tumbuhan ini berhabitus liana, tanpa mempunyai organ khusus untuk
memanjat. Bentuk caulisnya bulat dan termasuk tumbuhan rasemosa (monopodial).

Divisi : Magnoliphyta
Classis : Magnolipsida
Subclassis :
Magnolidae
Ordo : Piperales
Family :
Piperaceae
Genus
: Piper
Spesies : Piper betle
Bagian daun bentuk dan pangkalnya kordatus ialah berbentuk jantung,
seperti segitiga dengan dasar yang membulat dengan pertulangan daun
palmatilobus. Tepi daun bergelombang namun terlihat rata dari kejauhan dan
ujung daun kuspidatus (meruncing pada bagian ujung saja). Pada bagian bawah
daun terdapat daun penumpu yang disebut dengan stipula, inilah yang membedakan
sirih dengan tumbuhan lain. Letak daun distikha (berseling).
Bunga sirih majemuk, berbentuk bulir, berkelamin satu dan
ada pula berkelamin dua. Tangkai benang sari pendek, kepala sari kecil, dan
bakal buah duduk. Kepala putik berwarna putih kekuning-kuningan, pendek, dan
berjumlah dua sampai tiga. Buahnya buni, bertangkai pendek, panjang bulirnya
antara 12-14 cm. Bulir yang masih muda berwarna kuning kehijauan dan bulir yang
sudah tua warnanya hijau. Biji sirih kecil dan berwarna cokelat.
Manfaat sirih bila dicampur jambe dan kapur digunakan untuk
menyirih. Daun, akar, dan bijinya juga digunakan untuk obat. Daunnya digunakan
untuk mengobati sakit perut, obat kumur, obat cacing, dan mengandung obat
perangsang. Daunnya yang sudah direbus digunakan untuk mencuci luka memar dan
dapat digunakan sebagai obat keputihan oleh para wanita. Sirih dapat digunakan
sebagai bahan pestisida alternative karena bersifat sebagai fungisida dan
bakterisida. Senyawa yang terkandung dalam tanaman ini antara lain profenil
fenol, enzim diastase tannin, gula, amilum, enzim katalase, vitamin A, B, dan
C, chaviol serta kavarol. Chaviol ini memberikan bau khas sirih dan memiliki
daya pembunuh bakteri 5 kali dari phenol biasa.( alfatah .2013).
Pengamatan ketiga dilakukan pada spesies nangka (Artocarpus
heterophyllus). Nangka memiliki habitus pohon, Daun nangka tunggal,
filotaksis tersebar, bentuk daun bulat telur terbalik hingga lonjong memanjang.
Pertulangan daunnya menyirip, tepi daun sedikit undulates karena dari kejauhan
terlihat seperti rata. Ujung daun kuspidatus dan pangkal daunnya petiolatus.
Daun nangka yang masih muda biasanya terletak di atas dengan warna hijau muda.
Sedangkan daun tuanya terletak dibawah daun yang muda dan berwarna hijau tua.

divisi
: Magnoliphyta
class
: magnoliopsida
ordo
: Urticales
falimy :
Moraceae
genus
: Artocarpus
spesies
: Artocarpus heterophyll
Bunga nangka tunggal dengan perbungaan rasemosa (spadiks).
Adapun simetri bunganya aktinomorf beraturan atau radial. Perbungaan nangka
muncul pada ketiak daunnya (aksilar). Nangka tidak memiliki perhiasan bunga
berupa mahkota dan kelopak.
Nangka memiliki brachtea yang terletak di batangnya.
Bunganya moneseus. Alat kelamin jantan dan betina berada dalam satu pohon. Buah
nangka sebenarnya adalah tangkai bunga yang tumbuh menebal, berdaging, dan
bersatu dengan daun-daun bunga membentuk kulit buah. Daging buah nangka tebal
dan berwarna kuning pucat, kuning kemerah-merahan, atau jingga. Buah nangka
beraroma harum yang berasal dari kandungan senyawa etil butirat. (Irnaningtyas,
2011: 70-75).
Pengamatan
keempat dilakukan pada alpukat. Habitus alpukat berupa pohon
dengan tinggi bisa mencapai 20 meter, dan memliki percabangan banyak
(simpodial). Daunnya tunggal berbentuk lonjong, lebar, agak tebal, berwarna
hijau tua, letak daun tersebar, dengan pertulangan daun tidak sejajar. Tepi
daunnya rata, ujung daun runcing, dan pangkal daun roduntatus.

Divisi :Magnoliophyta
Classis
: Magnolipsida
Subclassis
: Magnolidae
Ordo
: Laurales
Family :
Lauraceae
Genus
:
Persea
Spesies : Persea americana
Manfaat buah alpukat selain untuk dimakan, dimanfaatkan juga
sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, daunnya yang muda sebagai obat
tradisional yakni obat batu ginjal dan rematik. . (Dasuki, 1992: 95-99)

Kingdom :
Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Subclassis : Magnolidae
Ordo
: Magnoliales
Family
: Annonaceae
Genus
: Cananga
Spesies
: Cananga odorata
Bunga majemuk, pendek, serta menggantung. Bunga berwarna
hijau ketika masih muda dan berwarna kuning jika sudah tua. Perbungaan muncul
pada batang pohon atau ranting bagian atas (terminal) dengan susunan yang khas.
Mahkota bunga berjumlah 6, berdaging, terlepas satu sama lain dan tersusun
dalam lingkaran masing-masing berjumlah 3. Stamen banyak dan ruang tempat sari
terdapat di ujung tangkai sari, berbentuk memanjang dan tertutup, serta
berwarna cokelat muda.
Manfaat bunga kenanga dapat digunakan untuk perawatan tubuh
karena aromanya yang harum. Dapat pula dijadikan untuk membuat parfum dan bahan
kosmetik lainnya. Kenanga juga berkhasiat untuk obat pembersih sehabis
melahirkan, obat sesak nafas dan bronchitis, serta obat malaria.
VII.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Ciri-ciri khusus dari subkelas
magnolidae adalah spesies yang memiliki bunga sempurna, seperti pada bunga
kenanga (Cananga odorata).
2. Adapun ciri-ciri khusus dari
subkelas hamamelidae adalah pada buahnya atau bunganya tereduksi menjadi buah.
3. Family
moraceae yang diamati yaitu nangka yang memiliki cirri khusus yaitu pada hampir seluruh tubuhnya
bergetah dan buahnya berduri. Bunganya termasuk dalam bunga majemuk, serta bunga
berbentuk sangat kecil yang memepel pada bakal buahnya.
4. Family piperaceae yaitu pada spesies
sirih memiliki ciri khusus bunganya berupa bulir, dan memiliki habitus herbaseus.
5. Teratai
bercirikan khusus tidak memiliki akar tunggang, habitatnya merupakan akuatik,
teratai termasuk ke dalam family nymphaeaceae.
6. Family
lauraceae memiliki buah yang ditutupi oleh daging buah yang tebal dan lembut. Contohnya pada alpukat; alat kelamin dua dalam
satu tumbuhan namun tidak dapat melakukan penyerbukan dengan sendirinya.
7. Family
magnolidae biasanya memiliki bunga, sempurna,
perdu seperti pada bunga kenanga. Perhiasan bunganya memiliki 6 petal
dan 3 cepal.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A. 2008. Biologi
jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung: Pusat Ilmu Hayati ITB
Irnaningtyas. 2011.Dunia Tumbuhan. Jakarta: Erlangga
Rahadian. 2010. Penuntun Agar Kamu Sehat.
Jakarta: Dar Mizan
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. TAKSONOMI
SPERMATOPHYTA. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Fajar, A.2012. http//www.biologi.blogspot.com
diakses 15/04/2015 pukul 17.50 WIB
Pertanyaan dan jawaban
1. Tuliskan ciri-ciri khusus
tumbuhan yang termasuk pada divisi magnoliophyta?
Secara umum tumbuhan divisi Magnoliophyta dibungkus oleh
daging atauberbiji tertutup dan memiliki bunga yang sejati.
2. Jelaskan ciri-ciri khusus bunga yang
terdapat pada Magnoliaceae?
Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan membedakannya
dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini
memperluas kemampuan evolusi dan ekologisnya sehingga membuatnya sangat
sesuai untuk hidup di daratan. Stamen jauh lebih ringan dari pada organ dengan
fungsi serupa pada tumbuhan berbiji terbuka. Stamen tellah berevolusi untuk
dapat beradaptasi dengan penyerbuk dan untuk mencegah fertilisasi sendiri.
Ukuran gametofit jantan dan betina sangat tereduksi.
3. Ciri khusus apa yang secara
morfologis dapat kita amati, menyebabkan tumbuhan-tumbuhan dimasukan kedalam
family Piperaceae?
Piperaceae memiliki bunga yang berbulir.
4. Kenapa Nymphae sp.
dimasukan kedalam Magnoliophyta padahal tumbuhan ini tidak memiliki akar
tunggang?
Karena Nymphae sp. memiliki bunga yang sejati
5. Ciri khusus apa yang dimiliki Artocarpus
heterophyllus dan Ficus elastica sehingga masuk
kedalam family Moraceae?
Hampir semua tumbuhannya bergetah dan memiliki brachtea
(pelindung buah).
6. Bagaimana
proses fertilisasi yang terjadi pada tumbuhan Magnoliophyta? Jelaskan dengan gambar kan.
Jawab : Proses menempelnya seruk sari
(stamen paa kepala putik (stigma) dapat terjadi dengan bantuan angin, air, atau
hewan-hewan penyerbuk (pollinator) contohnya lebah, kupu-kupu, kelelawar, dan
lain-lain. Sel telur dan sperma menyatu. Setelah terjadi proses pembuahan yang
menghasilkan zigot dan endosperma di dalam bakal biji, maka bakal biji tersebut
akan berkembang menjadi biji, sedangkan bakal buah yang mengandung biji akan
berkembang menjadi buah.

Harrah's Reno Casino & Hotel - Mandara-Webster
BalasHapusThe Harrah's Reno Reno Hotel & Casino is located on a five-acre 보령 출장마사지 lake and part of an 군포 출장마사지 existing community, 의정부 출장안마 Mandara-Webster. The 계룡 출장안마 hotel 하남 출장안마 has a