PINOPHYTA
(Cycadopsida,
Coniferopsida dan Gnetopsida)
I.
TUJUAN
1. Menemukan
cirri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi pinophyta.
2. Membedakan
cirri-ciri tumbuhan pada kelas yang termasuk dalam divisi pinophyta.
II.
DASAR
TEORI
Pinophyta atau Gymnospermae merupakan tumbuhan
berpembuluh yang menghasilkan biji. Gymnospermae berbeda dengan tumbuhan
berbunga ( Angiospermae ) karena bakal biji pada tumbuhan Gymnospermae
telanjang, tidak tertutup oleh daun buah ( Carpel). Bakal biji terdapat pada daun
yang bermotidifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut
bersama-sama membentuk kerucut ( Strobilus ). Tumbuhan Gymnospermae ini
memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang,
batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang.
Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya,
sporofil terpisah-pisah atau membentuk stobilus jantan dan strobilus betina.
Pada umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan
pada Gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogami ( bantuan angin ). Waktu
penyerbukan sampai pembuahan relative panjang. Gymnospermae dibagi menjadi 4
kelas namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, yaitu:
a. Cycadophyta
( sebagai kelas berakhiran –psida, sehingga menjadi Cycadopsida )
b. Pinophyta
( Pinopsida )
c. Gnetophyta
( Gnetopsida )
d. Ginkgophyta
( Ginkgopsida )
( Campbell.2008)
1. Kelas
Cycadopsida
Cycadopsida adalah kelompok tumbuhan yang anggotanya berbeda satu
sama lainnya. Salah atu contohnya adalah Cycas yang tubuhnya menyerupai tanaman
palem. Sebagian besar dari kelompok ini hidup di daerah tropis dan subtropics.
Pada umumnya anggota Cycadophyta adalah tanaman yang berukuran besar, beberapa
jenis dapat mencapai tinggi sampai 18 meter atau lebih. Batangnya tertutup oleh
dasar dari daun yang gugur. Daun Cycadophyta yang fungsional mengelompok berupa
roset yang ada di ujung batang sehingga menyerupai tanaman palem. Struktur
reproduksinya berupa daun-daun mereduksi yang mendukung sporangia dan
mengelompok pada suatu aksis membentuk struktur seperti kerucut. Strobilus
jantan dan betina berada pada tanaman yang berbeda sehingga penyerbukannya lewat
angin.
2. Kelas
Coniferopsida
Pinus merupakan marga yang paling popular diantara
anggota Gymnospermae
lainnya. Pinus mempunyai susunan daun yang unik, yaitu pada saat serupa semaian
mempunyai susunan daun spiralis dan berupa daun tunggal. Akan tetapi ketika
berumur satu atau dua tahun daun yang berupa jaru terebut berubah menjadi
tersusun dalam suatu berkas atau fasikulus. Setiap fasikulus terdiri dari satu
sampai delapan daun jarum tergantung jenisnya. Dilihat dari struktur
anatomisnya daun pinus sangat cocok untuk tumbuh di daerah kering.
Beberapa cirinya adalah sebagai berikut : epidermisnya
tertutup oleh kutikula tebal, epidermisnya tebal dan rapat, hipodermisnya
tersusun oleh sel-sel yang berdinding tebal, selain itu stomatanya tenggelam.
Pinus seperti anggota Conifer lainnya menghasilkan strobilus jantan dan betina
pada satu pohon. Biasanya strobilus jantan tmbuh pada cabang yang lebih rendah
daripada cabang strobilus betina. Pada beberapa jenis pinus kedua jenis
strobilus ini tumbuh pada cabang yang sama dengan strobilus betina tumbuh dekat
ujung cabang. Strobilus betina mempunyai ukuran lebih besar dan kompleks
daripada strobilus jantan. Meskipun beberapa anggota Conifer lain tidak
mempunyai daun jarum dan berbeda dalam system reproduksinya tetapi Conifer
merupakan kelompok yang relatif homogen.
3. Kelas
Gnetopsida
Gnetum mempunyai 30 jenis meliputi tumbuhan yang berupa
pohon dan merambat dengan daun yang tebal dan besar seperti kulit, menyerupai
daun tumbuhan dikotil. Tumbuh di daerah tropis. Ephedra meliputi 35 jenis, pada
umumnya berupa tumbuhan semak dengan daun kecil seperti sisik dan batang
bersambungan satu sama lainnya. Tumbuh didaerah kering atau gurun. Welwitschia
merupakan tumbuha berpembuluh paling aneh. Sebagian besar tubuhnya teertanam
dalam tanah berpasir. Bagian yang muncul di atas tanah berupa cakram besar
berkayu berbentuk konkaf dengan dua daun yang berbentuk pita. Cabang yang
menghasilkan strobilus tumbuh dari jaringan meristem yang ada di bagian tepi
cakram. Banyak ditemukan di gurun. Anggota Gnetophyta mempunyai karakteristik
seperti tumbuhan Angiospermae, misalnya antara strobilusnya dengan bunga
majemuk pada Angiospermae, adanya trakea di dalam xilemnya, serta tidak adanya
arkegonia pada Gnetum dan Welwitschia. (Tjitrosoepomo, gembong. 2010)
III.
ALAT dan BAHAN
A.
Alat
1.
Lup
2.
Alat tulis
B.
Bahan
1.
Family Cycadaceae : Cycas rumpii (pakis haji)
2.
Family Pinaceae : Pinus merkusii (pinus)
3.
Family Gnetaceae : Gnetum gnemon (melinjo)
IV.
LANGKAH
KERJA
1. Diamati
specimen tumbuhan yang telah dibawa Cycas rumpii (pakis haji),
Pinus
merkusii
(pinus), Gnetum gnemon (melinjo) dalam
hal habitus, pola percabangan dan bentuk penampang melintangnya.
2. Diamati
struktur daun meliputi filotaksis, komposisi, pertulangan dan bentuk serta
tepian daunnya.
3. Diamati
dan dibandingkan alat reproduksinya meliputi, letak dan bentuk strobilusnya.
4. Digambarkan
hasil pengamatan dari ketiga spesies tersebut pada kertas dan di beri
keterangan pada bagian-bagian yang diamati. HASIL PENGTAN
VI.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan pada spesies Gnetum gnemon, Cycas rumpii
dan pinus merkusii yang merupakan termasuk dalam divisi Pinophyta. Pengamatan meliputi struktur morfologi dari
setiap spesies meliputi struktur daun, perawakan dan juga alat reproduksi dari
tiap spesies.
Pengamatan petama
pada spesies Gnetum gnemon, Gnetum gnemon merupakan contoh tumbuhan
dari kelas Gnetopsida yang memiliki habitus pohon dengan batang berkayu. Untuk
pola percabangan pada Gnetum gnemon adalah monopodial, jadi batang pokok Gnetum gnemon terlihat tampak jelas
karena batang tersebut memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan
cabang-cabangnya. Bentuk batang Gnetum
gnemon ini adalah bulat. Dari hasil pengamatan, spesies Gnetum gnemon memiliki daun yang lebar
pada bagian pangkal daun menyempit kebagian ujung dan dengan ujung daun tumpul
(oval). Daun Gnetum gnemon ini
memiliki warna hijau tua dengan permukaan yang licin dan merupakan jenis daun
tunggal dengan tepi yang rata atau tidak bergerigi dengan filotaksis daun
Saling berhadapan yaitu dua helai daun disetiap ranting. Setiap pasangannya
terdiri atas sebuah daun tunggal.
pertulangan,
daun Gnetum gnemon memiliki
pertulangan menyirip atau melengkung, dengan ujung tulang daun sekundernya
bertemu dengan tulang sekunder sebelahnya sehingga tulang daun terlihat
mengelilingi tepi daun. Kondisi seperti ini menguntungkan untuk daun, karena
bisa membantu daun lebih tahan terhadap pengrusakan mekanik daun akibat
lingkungannya. Dengan melihat bentuk daun, dapat dibedakan antara melinjo
jantan dengan betina. Pada pohon Melinjo jantan, helaian daun memiliki pangkal
daun yang lebih bundar dibandingkan daun pada pohon betina. Sedangkan ujung daun
pada pohon Melinjo jantan hampir meruncing. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009)
Gnetum
gnemon berdasarkan pengamatan terlihat adanya
butiran-butiran berbentuk bulat lancip berwarna hijau yang disebut strobilus.
Strobilus merupakan alat perkembang biakan Gnetum
gnemon. Ada strobilus jantan dan ada strobilus betina. Yang membedakan
strobilus jantan dan betina adalah strobilus jantan mempunyai ukuran bulir yang
bulat tanpa adanya bakal biji, sedangkan strobilus betina memiliki bulir yang
lebih lancip dan dlengkapi adanya bakal biji. (sudarsono.2005)
Gnetum genemon merupakan tumbuhan berumah dua,
dimana strobilus jantan dan betina terpisah, hal yang demikian ditandai oleh
dua buah tipe bunga yang berbeda, yaitu Pentil pada tumbuhan jantan dan Kroto
pada tumbuhan betinanya, dimana ukuran bilur pada bunga jantan lebih kecil
dibandingkan bunga betinanya. Letak strobilus jantan berada pada terminal
tangkai pohon, sedangkan untuk letak strobilusnya berada di axilar atau ketiak
dari tangkai pohon.
Gnetum
gnemon mempunyai banyak manfaat untuk manusia. Seperti
manfaat dari daun melinjo mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi setara
dengan vitamin C dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Begitupun dengan bagian biji melinjo. Jadi
protein utama daun melinjo bisa mengusir radikal bebas, pemicu kanker dan
mempercepat penuaan. Kemudian melinjo juga berperan sebagai anti mikroba alami.
Yang artinya bahwa kandungan protein melinjo bisa digunakan sebagai pengawet
makanan alami. Selain itu, biji dari
melinjo dapat dijadikan camilan atau bisa dimakan langsung. Namun bagi orang
yang memiliki riwayat penyakit asam urat, sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi
melinjo. (mamet.2012)


Kingdom : Plantae
Divisi : Pinophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Pengamatan kedua dilakukan pada spesies Cycas rumphii
atau yang lebih sering dikenal dengan pakis haji merupakan tumbuhan biji
terbuka karena bijinya berada di luar. Pakis haji memiliki bentuk seperti pohon
kelapa namun tidak tinggi. Cycas rumphii memiliki habitus pohon namun sering dkatakan sebagai tumbuhan
mirip palem,karena susunan dari anak daun antara palem dengan pakis mempunyai
kemiripan yaitu tersusun berpasangan.
Pada Cycas rumphii terdapat daun dengan
filoktasis daun opsita atau berhadapan. Artinya pada spesies Cycas rumhpii pada satu nodus terdapat
dua buah daun masing-masing pada satu sisi. Untuk pertulangan daun sejajar dan
memiliki bentuk seperti pedang atau ensiformis dengan urat daun tengah yang
menebal. Tepi daun dari Cycas rumphii
entire atau rata dan ujung daun ini akutus atau lancip. Daun Cycas rumphii ini meruakan jenis daun
tunggal.
Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga
pada satu pohon hanya terdapat satu strobilus jantan saja atau strobilus betina
saja, dengan letak strobilus jantan diterminal sedangkan strobilus betina
terletak dibagian sela-sela ketiak atau aksilar. Dilihat dari ukuran ciri
strobilus betina jauh lebih besar dibandingkan strobilus jantan. Strobilus
jantan merupakan kumpulan kantung-kantung sari yang berisi serbuk sari yang
mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral. Mikrosporofil yang
menghasilkan Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar
yang tumbuh dari ujung batang atau terminal. Sedangkan strobilus betina
mengandung yang mirip daun dengan adanya biji pada bagian samping yang berisi
sel telur dan terletak di sela ketiak atau aksilar. Dengan jumlah mikrosporofil
dan makrosporofil sangat banyak.
Distribusi
seksual jenis tumbuhan ini adalah anemogami. Jadi penyerbuan yang terjadi pada
pakis adalah dengan bantuan angin, butir serbuk sariyang amat ringan terbawa
oleh angin dan jatuh pada jung putik. (Sudarsono.
2005)


Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub
divisio : Gynospermae
Class : Cycadinae
Ordo : Cycadales
Famili : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies
: Cycas rumphii
Pengamatan ketiga dilakukan pada
spesies Pinus merkusii, Dari
hasil pengamatan, pinus memiliki bagian batang berkayu, dari sini bisa
disimpulkan bahwa habitus pinus adalah pohon dengan pola percabangan
monopodial, jadi batang pokok terlihat tampak jelas karena batang tersebut
memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan cabang-cabangnya. Pinus
memiliki penampang berbentuk bulat. Filotaksis berberkas atau fascicied.
Pinus memiliki bentuk
daun seperti jarum yang panjang dengan duduk daun tersebar dan berberkas
sehingga jika dipegang terasa kasar dengan duduk daun tersebar. Tepi daunnya sendiri tidak begerigi rata atau
entire-tunggal. Pinus memiliki pertulangan daun sejajar, namun tidak terlihat
jelas saja karena bentuk daunnya yang terlalu kecil.
Pinus merupakan
tumbuhan berumah satu (monocieous) yang artinya alat kelaminnya dalam satu
tumbuhan. Alat kelaminnya berupa strobilus, ada strobilis jantan dan strobilus
betina. Bentuk strobilus pinus seperti kerucut. Untuk strobilus jantan memiliki
bentuk lebih memanjang dengan warna kuning sedangkan betina seperti kerucut
membulat dan berwarna cokelat dengan kondisi sudah merekah. Strobilus jantan
letaknya di terminal dan betinanya letaknya axilar. Biasanya strobilus betina
lebih besar daripada yang jantannya. Selain itu biasanya strobilus jantan
tumbuh pada cabang yang lebih rendah daripada cabang strobilus betina. Memiliki
jumlah makrofil dan mikrofilnya banyak dengan posisi yang tersebar. Penyerbukan
& penyebaran biji dengan bantuan angin (anemogami).


Divisio : Pinophyta
Class : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus mercusii
VII.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Tumbuhan
Pinophyta terdiri dari kelas, yaitu
Coniferofsida, Pinopsida, Cycadopsida
2. Melinjo merupakan tumbuhan jenis
berumah satu atau monocieus. Karena dalam satu tumbuhan terdapat kelamin jantan
dan betina. Melinjo termasuk pada kelas Gnetalopsida
3. Cycas rumpii dikenal dengan tumbuhan yang mirip dengan palem atau kelapa
sawit dan secara morfologi mirip dengan tumbuhan paku. Batang pohon Cycas rumpii kasar dan bersisik dengan
bentuk daun seperti pedang. Cycas rumphii
termasuk tumbuhan diecieus karena dalam satu tumbuhan hanya terdapat satu jenis
kelamin
4. Pinus merkusii memiliki bentuk daun seperti jarum dengan bentuk
pertulangan daun sejajar, namun tidak terlihat karena daunnya yang terlalu
kecil.
Pinus memiliki strobilus jantan yang berada d terminal
sedangkan strobilus betina terletak di axilar.
5. Ketiga tumbuhan diatas melakukan
penyerbukan dengan cara anemogami.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono,
dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi.
UM Press. Malang.Anonim. 2009.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada University Press; Yogyakarta.
Mamet.
2012. Pinophyta atau Gimnospermae. http://www.mametbios.blogspot.com diakses pada tanggal 7April 2015
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Campbell, A Neil.
2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae.
Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Soal dan jawaban pertanyaan
1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada
Divisi Pinophyta?
2.
Jelaskan perbedaan strobilus jantan dengan strobilus betina pada Cycas rumphii?
3.
Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Pinus merkusii ?
4.
Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Gnetum gnemon?
5.
Jelaskan perbedaan spesies tumbuhan yang terdapat pada kelas Cycadopsida,
Coniferopsida, dan Gnetopsida?
6.
Bagaimana proses pergiliran keturunan yang terjadi pada Cycas rumphii, Pinus merkusii, dan Gnetum
gnemon? Jelaskan dengan gambar?
Jawab:
1.
Ciri khusus
tumbuhan yangtermasuk Pinophyta ialah memiliki biji yang terbuka berupa
strobilus.
2.
Strobilus
jantan Cycas rumphii terdapat di
tengah dan berbentuk mengerucut. Sedangkan pada betina berlekuk-lekuk pada
sisinya seperti keris dengan bulatan hijau besar pada ketiak sisi tersebut.
3.
Strobilus Pinus merkusii jantan memanjang dan
ramping. Sedangkan betina lebih besar agak membulat, oval, dan memiliki
lekukan-lekukan.
4.
Strobilus Gnetum gnemon jantan yaitu memiliki
bulatan kecil dan mengelilingi subu strobilus. Sedangkan pada betina lebih
besar dan berbentuk lonjong.
5.
Perbedaannya
yaitu pada Cycadopsida memiliki daun majemuk, batangnya berjenis Monopodial dan
distribusi seksnya dioecious. Sedangkan pada Coniferopsida, memiliki daun
majemuk berbentuk jarum dengan batangnya berjenis monopodial dan distribusi
seksnya monoceous. Kemudian pada Gnetopsida, daunnya tunggal bertulang daun
menyirip, termsauk kedalam simpodial dan distribusi seksnya dioecious.
6.
Pergiliran
keturunan antara ketiga tumbuahn tersebut jelas. Terdiri dari dua fase, yaitu
sporofit dan gametofit. Pada tumbuhan yang menghasilkan strobilus, tumbuhan
tersebut berarti sedang dalam fase sporofit. Sedangkan ketika tidak ditemukan
strobilus, maka fase yang sedang terjadi ialah fase gametofit. Pada saat
terjadi fertilisasi, serbuk sari dari strobilus jantan akan berkecambah pada
ovul yang terbuka dan selanjutnya akan menembus jaringan ovul. Berikut ini adal
gambar pergiliran keturunannya:
LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI
PHANEROGAMAE
PINOPHYTA
Dosen
Pengampu: Asep Mulyani, M.Pd
Assisten praktikum :
- Ali Nurdin
-
Nina
![]() |
Disusun
oleh:
Nama : Rizka
Dianti
Nim :
1413163107
Kelas : Biologi A / semester IV
UNIT LABORATORIUM BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar